Rabu, 26 November 2008

silly think

Ingatlah hai engkau penjelahan alam :
Take nothing, but pictures [jangan ambil sesuatu kecuali gambar]
Kill nothing, but times [jangan bunuh sesuatu kecuali waktu]
Leave nothing, but foot-print [jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki]
dan senantiasa ;
Percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Percaya kepada kawan [dalam hal ini kawan adalah rekan pegiat dan peralatan serta perlengkapan, tentu saja juga harus dibarengi bahwa diri kita sendiri juga dapat dipercaya oleh “teman” tersebut dengan menjaga, memelihara dan melindunginya]
Percaya kepada diri sendiri, yaitu percaya bahwa kita mampu melakukan segala sesuatunya dengan semaksimal mungkin

merencanakan jalur lintasan

Merencanakan Jalur Lintasan

Dalam navigasi darat tingkat lanjut, kita diharapkan dapat menyusun perencanaan jalur lintasan dalam sebuah medan perjalanan. Sebagai contoh anda misalnya ingin pergi ke suatu gunung, tapi dengan menggunakan jalur sendiri.
Penyusunan jalur ini dibutuhkan kepekaan yang tinggi, dalam menafsirkan sebuah peta topografi, mengumpulkan data dan informasi dan mengolahnya sehingga anda dapat menyusun sebuah perencanaan perjalanan yang matang. Dalam proses perjalanan secara keseluruhan, mulai dari transportasi sampai pembiayaan, disini kita akan membahas khusus tentang perencanaan pembuatan medan lintasan. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum anda memplot jalur lintasan.
Pertama, anda harus membekali dulu kemampuan untuk membaca peta, kemampuan untuk menafsirkan tanda-tanda medan yang tertera di peta, dan kemampuan dasar navigasi darat lain seperti resection, intersection, azimuth back azimuth, pengetahuan tentang peta kompas, dan sebagainya, minimal sebagaimana yang tercantum dalam bagian sebelum ini.
Kedua, selain informasi yang tertera dipeta, akan lebih membantu dalam perencanaan jika anda punya informasi tambahan lain tentang medan lintasan yang akan anda plot. Misalnya keterangan rekan yang pernah melewati medan tersebut, kondisi medan, vegetasi dan airnya. Semakin banyak informasi awal yang anda dapat, semakin matang rencana anda.
Tentang jalurnya sendiri, ada beberapa macam jalur lintasan yang akan kita buat. Pertama adalah tipe garis lurus, yakni jalur lintasan berupa garis yang ditarik lurus antara titik awal dan titik akhir. Kedua, tipe garis lurus dengan titik belok, yakni jalur lintasan masih berupa garis lurus, tapi lebih fleksibel karena pada titik-titik tertentu kita berbelok dengan menyesuaian kondisi medan. Yang ketiga dengan guide/patokan tanda medan tertentu, misalnya guide punggungan/guide lembahan/guide sungai. Jalur ini lebih fleksibel karena tidak lurus benar, tapi menyesuaikan kondisi medan, dengan tetap berpatokan tanda medan tertentu sebagai petokan pergerakannya.

Untuk membuat jalur lintasan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Usahakan titik awal dan titik akhir adalah tanda medan yang ekstrim, dan memungkinkan untuk resection dari titik-titik tersebut.
Titik awal harus mudah dicapai/gampang aksesnya
Disepanjang jalur lintasan harus ada tanda medan yang memadai untuk dijadikan sebagai patokan, sehingga dalam perjalanan nanti anda dapat menentukan posisi anda di peta sesering mungkin.
Dalam menentukan jalur lintasan, perhatikan kebutuhan air, kecepatan pergerakan vegetasi yang berada dijalur lintasan, serta kondisi medan lintasan. Anda harus bisa memperkirakan hari ke berapa akan menemukan air, hari ke berapa medannya berupa tanjakan terjal dan sebagainya.
Mengingat banyaknya faktor yang perlu diperhatikan, usahakan untuk selalu berdiskusi dengan regu atau dengan orang yang sudah pernah melewati jalur tersebut sehingga resiko bisa diminimalkan.
Penampang Lintasan

Penampang lintasan adalah penggambaran secara proporsional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan. Sebagaimana kita ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pendangnya dari atas, agak sulit bagi kita untuk membayangkan bagaimana bentuk medan lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk di medan sebenarnya. Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah penampang lintasan.

Beberapa manfaat penampang lintasan :
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan
Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan
Dapat mengetahui titik-titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu
Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang.
Langkah-langkah membuat penampang lintasan:
Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasa yang runcing, penggaris dan penghapus
Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan mdpl (meter diatas permukaan laut). Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.
Tempatkan titik awal di sumbu x=0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik tersebut. Lalu peda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang sudah anda buat. Demikian seterusnya hingga titik akhir.
Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik-titik tersebut dihubungkan sat sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan mendatar.
Tembahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama sungai, puncakan dan titik-titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak dan titik istirahat), ataupun tanda medan lainnya. Tambahan informasi tentang vegetasi pada setiap lintasan, dan skala penampang akan lebih membantu pembaca dalam menggunakan penampang yang telah dibuat.

navigasi daratan

Pengetahuan Dasar Navigasi Darat

Navigasi darat adalah ilmu praktis. Kemampuan bernavigasi dapat terasah jika sering berlatih. Pemahaman teori dan konsep hanyalah faktor yang membantu, dan tidak menjamin jika mengetahui teorinya secara lengkap, maka kemampuan navigasinya menjadi tinggi. Bahkan seorang jago navigasi yang tidak pernah berlatih dalam jangka waktu lama, dapat mengurangi kepekaannya dalam menerjemahkan tanda-tanda di peta ke medan sebenarnya, atau menerjemahkan tanda-tanda medan ke dalam peta. Untuk itu, latihan sesering mungkin akan membantu kita untuk dapat mengasah kepekaan, dan pada akhirnya navigasi darat yang telah kita pelajari menjadi bermanfaat untuk kita.
Pada prinsipnya navigasi adalah cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator berada dimedan sebenarnya yang di proyeksikan pada peta.
Beberapa media dasar navigasi darat adalah :
Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu. Dalam navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.
Beberapa unsur yang bisa dilihat dalam peta :
Judul peta; biasanya terdapat di atas, menunjukkan letak peta
Nomor peta; selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, kita bisa menggunakannya sebagai petunjuk jika kelak kita akan mencari sebuah peta
Koordinat peta; penjelasannya dapat dilihat dalam sub berikutnya
Kontur; adalah merupakan garis khayal yang menghubungkan titik titik yang berketinggian sama diatas permukaan laut.
Skala peta; adalah perbandingan antara jarak peta dan jarak horizontal dilapangan. Ada dua macam skala yakni skala angka (ditunjukkan dalam angka, misalkan 1:25.000, satu senti dipeta sama dengan 25.000 cm atau 250 meter di keadaan yang sebenarnya), dan skala garis (biasanya di peta skala garis berada dibawah skala angka).
Legenda peta ; adalah simbol-simbol yang dipakai dalam peta tersebut, dibuat untuk memudahkan pembaca menganalisa peta.
Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960.
Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5 m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.
Koordinat
Peta Topografi selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :
Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30″), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60″).
Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).
Analisa Peta

Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah analisa peta. Dengan satu peta, kita diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan sebenarnya, meskipun kita belum pernah mendatangi daerah di peta tersebut.

Unsur dasar peta ; Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertama kali kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian suatu titik (berdasarkan pemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan cuaca, dan vegetasinya.
Mengenal tanda medan ; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :
Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan
Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnya kawah
Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah
Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat.
Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi:
Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, tertelak ditengah-tengah lingkaran kontur lainnya.
Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.
Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalam membaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran.
Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas, begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk
Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun perencanaan perjalanan
Kompas

Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis). Secara fisik, kompas terdiri dari :

Badan, tempat komponen lainnya berada
Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam posisi horizontal.
Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.
Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll). Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari kompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas orienteering lebih handal dan efisien.


Dalam memilih kompas, harus berdasarkan penggunaannya. Namun secara umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perlu diperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat


Cttn: saat ini sudah banyak digunakan GPS [global positioning system] dengan tehnologi satelite untuk mengantikan beberapa fungsi kompas.

Orientasi Peta

Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncakan, nama sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda dipeta adalah benar. Langkah-langkah orientasi peta:
Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan sebenarnya
Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.
Jika anda sudah lakukan itu semua, maka anda sudah mempunyai perkiraan secara kasar, dimana posisi anda di peta. Untuk memastikan posisi anda secara akurat, dipakailah metode resection.

Resection

Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya (untuk latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun teh misalnya, agar tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas).
Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.Langkah-langkah melakukan resection:
Lakukan orientasi peta
Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut (untuk alat tulis paling ideal menggunakan pensil mekanik-B2).
Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik. Kompas orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.
Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita dipeta.
Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta. Syaratnya, sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta. Biasanya sebelum intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu.
Langkah-langkah melakukan intersection adalah:
Lakukan orientasi peta
Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
Bidik obyek yang kita amati
Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
Azimuth - Back Azimuth

Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara:
Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi, untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.

survival part 2

Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Ada air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Untuk memperoleh air hujan langsung dalam keadaaan sirvive di alam bebas, maka dapat dengan cara memampung dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan [nesting atau phipless]
Air dari tanaman rambat/rotan atau bambu. Cara memperolehnya, yaitu potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut.Selain rotan, bambu dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga (kantung semar) dan lumut.
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu antara lain adalah air sungai besar, air sungai tergenang, air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut). Untuk mendaptkan air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
Berikutnya air juga dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya [bongkahnya] lalu buat lubang ditengahnya maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan.

Makanan

Dalam kondisi hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat di konsumsi, tetapi harus memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut :
Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo dan pepaya.
Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan, lengan, bibir dan atau lidah, tunggu sesaat. Apabila terasa aman bisa dimakan.
Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Note ;

Hubungan air dan makanan; Untuk makanan yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan, Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak.


Tumbuhan yang dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik, misalnya : Permukaan daun atau batang yang tidak berbulu atau berduri, tidak mengeluarkan getah yang sangat lekat, tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini dapat dicoba dengan mengoleskan daunnya pada kulit atau bibir dan tidak menimbulkan rasa pahit yang sangat [dapat dicoba di ujung lidah]

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :
Batang pohon pisang (putihnya)
Bambu yang masih muda (rebung)
Pakis dalamnya berwarna putih
Sagu dalamnya berwarna putih
Tebu
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa daunnya :
Selada air
Rasamala (yang masih muda)
Daun mlinjo
Singkong

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa akar dan umbinya :

Ubi jalar, talas, singkong
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa Buahnya :Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
Jamur merang, jamur kayu. Tetapi ada beberapa jenis jamur mempunyai beracun yang ciri-cirinya adalah :
Mempunyai warna mencolok
Baunya tidak sedap
Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
Bila diraba mudah hancur
Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
Tumbuh dari kotoran hewan
Mengeluarkan getah putih

Selain tumbuhan, berbagai hewan yang ditemukan di alam dapat dimakan juga, misalnya Belalang, Jangkrik, Tempayak putih (gendon), Cacing, burung, Laron, Lebah, larva, Siput/bekicot, Kadal [bagia belakang dan ekor], Katak hijau, Ular [1/3 bagian tubuh tengahnya], Binatang besar lainnya.

Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat dimakan, yaitu :
Binatang yang mengandung bisa : lipan dan kalajengking
Binatang yang mengandung racun : penyu laut
Binatang yang mengandung bau yang khas : sigung / senggung
Api

Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.

Cara membuat api dalam keadaan darurat :
Dengan lensa / Kaca pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
Gesekan kayu dengan kayu ; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
Busur dan gurdi ; Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul / sabut terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kits

Survical kits adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan sebagai alat berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau juga dapat digunakan selama perjalanan.

Beberapa contoh survival kits adalah :
Mata pancing /kait
Pisau / sangkur / vitrorinoc
Tali kecil
Senter
Cermin suryakanta, cermin kecil
Peluit
Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]
Tablet garam, norit
Obat-obatan pribadi
Jarum + benang + peniti
Ponco / jas hujan / rain coat
Lain-lain

trackrer

Membaca Jejak

Ada beberapa jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu jejak buatan, maksudnya adalah jejak yang dibuat oleh manusia dan jejak alami yaitu tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan.
Jejak alami biasanya menyatakan tentang jenis binatang yang lewat dan ada disekitar, arah gerak binatang, besar kecilnya binatang, cepat lambatnya gerak binatang. Untuk membaca jejak alami [binatang] dapat diketahui dari telapak yang ditinggalkan, kotoran yang tersisa, pohon atau ranting yang patah, lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput.
Air

bivoak

Membuat Bivouck (Shelter)

Membuat bivouck atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnya bertujuan untuk untuk melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin dan gangguan binatang.

Macam –macam bivouck :
Shelter asli alam ; Gua [yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun dan tidak mudah longsor]. Ingat ! didalam gua jangan berteriak karena dapat meruntuhkan dinding gua.
Shelter buatan dari alam ; daun-daunan yang lebar, ranting kayu, atau separuhnya alam dan separuhnya butan [misalnya ponco di kombinasi dengan ceruk batu atau pohon tumbang atau ranting kayu]
Syarat bivouck :
Hindari daerah aliran air [bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung]
Di atas bivouck / shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar
Terlindung langsung dari angin
Mengatasi Gangguan Binatang
Nyamuk ; Obat nyamuk, autan, dll , Bunga kluwih dibakar, Gombal / kain butut [dalam keadaan memaksa, penulis pernah memotong lengan baju kaos sebagai pengganti gombal] dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk , Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk

Laron ; Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
Disengat Lebah ; Oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali, Tempelkan tanah basah/liat di atas luka sengatan, Jangan dipijit-pijit, Tempelkan pecahan genting panas di atas luka, Olesi dengan petsin untuk mencegah pembengkakan
Gigitan Lintah ; Teteskan air tembakau pada lintahnya, Taburkan garam di atas lintahnya, Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya, Taburkan abu rokok di atas lintahnya, Membuang [mengais] lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang ada kambiumnya.
Semut Gatal ; Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, Letakkan cabe merah pada jalan semut, Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
Kalajengking dan lipan; Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar, Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit, Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka, Taburkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka, Taburkan garam di sekeliling bivouck untuk pencegahan
Ular dll ; Untuk mencegah dan mengobati secara darurat gigitan dan sengatan binatang berbisa mematikan harus mempelajari Emergency Medical Care [EMC]

survival (for the all condisiont)

Pengetahuan Dasar Survival

Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. Dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Sedangkan Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup. Survival merupakan kehidupan dengan waktu mendesak untuk melakukan improvisasi yang memungkinkan. Kuncinya adalah menggunakan otak untuk improvisasi.
Statistik membuktikan hampir semua situasi survival mempunyai batasan waktu yang singkat hanya 3 hari atau 72 jam bagi orang hilang, dan yang mampu bertahan cukup lama tercatat sangat sedikit sekitar 5 persen itupun karena pengetahuan dan pengalamannya.
Dalam situasi survival janganlah tergesa-gesa menentukan prioritas survival karena dapat berakibat salah, gagasan kaku yang tidak boleh ditawar-tawar juga akan berakibat fatal. Ketepatan memutuskan dengan didukung pengalaman dan hasil diskusi dapat menguntungkan karena situasi darurat perlu pertimbangan dan sikap tegas dalam mencapai tujuan akhir.
Dalam keadaan survival diperlukan pengetahuan terhadap kondisi dan kebutuhan tubuh, bukan mutlak mengerti secara fisik tetapi memahami reaksi atau dampak akibat pengaruh lingkungan. menggunakan pengetahuan dalam usaha mengatur diri saat keadaan darurat adalah kunci dari survival. Pengaturan disini adalah memelihara ketrampilan dan kemampuan untuk mengontrol sumber daya didalam diri dan kemampuan memecahkan persoalan, bila pengaturan keliru, tidak hanya badan terganggu akan tetapi dapat langsung berdampak terhadap kemampuan untuk tetap hidup. Memahami jenis kebutuhan hidup yang menjadi prioritas sangat menguntungkan didalam situasi survival.
Dalam kondisi survival tantangan yang sangat dominan adalah sikap mental atau psikologis untuk mencari kebutuhan tubuh dan untuk memperolehnya dibutuhkan gagasan-gagasan dengan dasar pertimbangan dari pengalaman atau pendidikan yang pernah diikutinya, pengalaman hidup dengan resiko tinggi dan aktivitas menantang terbukti dapat membuat orang belajar untuk berbuat yang lebih baik dan melakukan adaptasi efektif.
Berikut adalah contoh susunan prioritas dalam keadaan survival :

Tentunya yang paling utama adalah udara. bernafas dilakukan setiap detik untuk bertahan hidup oleh karena itu udara mendapat prioritas utama untuk bertahan hidup. survival tanpa udara umumnya hanya bertahan selama 3 sampai 5 menit.
Selanjutnya dibutuhkan perlin- dungan, dari cuaca buruk dan keganasan alam. sejak keberadaannya manusia dibatasi lingkungannya sendiri mulai dari temperatur yang sangat berpengaruh pada tubuh. Untuk itu diperlukan sesuatu yang dapat melindunginya contohnya api yang dapat menghangatkan dan menjaga temperatur tubuh, jika tidak ada rumah, tenda atau gua. Api dapat dimasukkan kedalam prioritas kedua
Istirahat, sepele namun dibutuhkan, dengan istirahat jaringan tubuh akan terbebas dari CO2, asam dan pemborosan lain. Istirahat yang dimaksud adalah istirahat fisik dan juga mental sebab stress dapat mengurangi kemampuan untuk bertahan. Dengan demikian istirahat dapat dimasukkan kedalam prioritas ketiga.
Air. Kehilangan cairan dan kondisi air yang tidak dapat diminum adalah persoalan didalam survival. Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 2/3 jaringan yang mengandung air dan merupakan bagian sistem sirkulasi di dalam organ tubuh. Air dapat menjaga suhu tubuh, memperlancar buang air dan mencerna makanan. Kondisi lingkungan yang exstrem tanpa air dapat mengurangi kemampuan bertahan hidup hingga tiga hari, sehingga air dapat dimasukkan kedalam prioritas keempat. Sangatlah bijaksana apabila pemakaian air dapat dihemat.
Tubuh manusia membutuhkan makanan tiga kali sehari. Tetapi sementara banyak manusia di benua lain hanya dapat makan sekali sehari atau bahkan tidak makan berhari-hari. Catatan menunjukkan bahwa tanpa makanan survivor dapat bertahan selama 40 sampai 70 hari. Keharusan untuk mendapatkan makanan adalah prioritas terakhir dalam survival. Penghematan energi adalah salah satu cara untuk mengimbangi kekurangan makanan.
Sikap dalam Survival

Sikap cepat tanggap dalam keadaan darurat sangat diperlukan. Setiap orang harus dapat berbuat yang terbaik dalam memprioritaskan pandangan terhadap lingkungan darurat. Hal ini tidak mudah karena sikap ini perlu latar belakang pengetahuan dan keterampilan. Bila semua prioritas telah diperoleh, tetapi masih kehilangan kemauan untuk hidup atau kemampuan untuk menguasai mental yang disebabkan kondisi fisik, maka akhirnya akan hilang sama sekali. Kondisi yang demikian sangat membahayakan dan bahkan sesuatu yang menguntungkan pun akan dibuangnya. Juga yang perlu diingat janganlah meremehkan sesuatu yang anda lihat. Sikap mental positif sangat diperlukan untuk menganalisa semua yang bertentangan dengan tubuh.
Apa saja yang berguna dalam mengha- dapi situasi survival dapat dilihat dalam dua persoalan :

Kesiapan mendiskusikan dengan jelas “apakah anda ingin hidup ?”, ungkapan yang sederhana. Secara naluriah manusia mempunyai insting untuk menjaga diri. Banyak kegiatan survival yang menunjukkan adanya jalan keluar dari periode fisik ekstrem dan mental stress ke posisi tenang. Sadar atau tidak orang mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kematian. Oleh karena itu setiap orang juga mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kehidupan.
Kemampuan untuk memecahkan persoalan, hal ini didapat jika kita mampu mempertahankan kondisi tubuh. sebagai contoh : tubuh manusia bekerja optimum dengan temperatur 37 derajat C. Mengabaikan temperatur lingkungan akan menyebabkan penyempitan susunan fungsi inti didalam tubuh yang efektivitasnya tinggi yang pada akhirnya akan mengganggu peredaran darah, menurunkan aktivitas sel, dan akhirnya otak cepat kehilangan hubungan dengan realitas, akhirnya bertindak irrasional berbarengan dengan turunnya koordinasi yang akhirnya berakibat fatal. Pengetahuan dan pengalaman tidak ada artinya kalau tubuh hanya bekerja dengan separuh kemampuannya, penghematan sumberdaya seperti energi, panas dan air adalah penting.
Mengapa ada Survival ?

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
Keadaan alam (cuaca dan medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri. Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak, antara lain : mental, kurang lebih 80% kesiapan kita dalam survival terletak dari kesiapan mental kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
Keadaan alam (cuaca dan medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.

Definisi Survival

Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam ;

Sadarkan diri dalam keadaan gawat daruratUsahakan untuk tetap tenang dan tabahRasa takut dan putus asa harus hilangkanVitalitas mesti ditingkatkanIngin tetap hidup dan selamat itu tujuannyaVariasi alam bisa dimanfaatkanAsal mengerti, berlatih dan tahu caranyaLancar dan selamat

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tersebut, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :

Stop & seating / berhenti dan duduklahThingking / berpikirlahObserve / amati keadaan sekitarPlanning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah :
Sikap mental ; Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat, Disiplin dan rencana matang serta Kemampuan belajar dari pengalaman]
Pengetahuan ; Cara membuat bivak, Cara memperoleh air, Cara mendapatkan makanan, Cara membuat api, Pengetahuan orientasi medan, Cara mengatasi gangguan binatang, Cara mencari pertolongan
Pengalaman dan latihan ; Latihan mengidentifikasikan tanaman, Latihan membuat trap, dll
Peralatan ; Kotak survival, Pisau jungle , dll
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
Mengkoordinasi anggota
Melakukan pertolongan pertama
Melihat kemampuan anggota
Mengadakan orientasi medan
Mengadakan penjatahan makanan
Membuat rencana dan pembagian tugas
Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
Membuat jejak dan perhatian
Mendapatkan pertolongan
Bahaya-bahaya dalam Survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
Ketegangan dan panik

Cara Pencegahan : Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis dan Persiapan fisik dan mental

Matahari / panas
Kelelahan panas
Kejang panas
Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas : Penyakit akut / kronis, Baru sembuh dari penyakit Demam, Baru memperoleh vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan, Terlalu gemuk, Penyakit kulit yang merata, Pernah mengalami sengatan udara panas, Minum alkohol, Dehidrasi.
Pencegahan keadaan panas :
Aklimitasi
Persedian air
Mengurangi aktivitas
Garam dapur
Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong
Serangan penyakitPenyakit yang biasa diderita pegiat alam bebas adalah :Demam, Disentri, Typus, Malaria
Kemerosotan mentalGejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histerisPenyebab : Kejiwaan dan fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekamPencegahan : Usahakan tenang dan tentu saja banyak berlatih
Bahaya binatang beracun dan berbisaKeracunan
■ Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang kejang seluruh badan, bisa pingsan.
■ Penyebab : Makanan dan minuman beracun
■ Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh pekat atau di tohok anak tekaknya
Keletihan amat sangatPencegahan : Makan makanan berkalori dan Membatasi kegiatan

Bahaya lainnya dalam survival adalah : Kelaparan, Lecet, Kedinginan [untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian]

food recovery

Makanan (logistik).
Makanan yang dibawa seharusnya dapat memenuhi kebutuhan energi pendaki, selama pendakian seserorang membutuhkan sitar 5.000 kalori dan 100 gram protein, kalori dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi nasi. Namun ada baiknya hanya memakan nasi satu kali sehari di kala malam (saat berkemah) alasayanya beras realtif berat dan memerluakan waktu yang lama untu memasak serta menghabiskan banyak bahan bakar. Fungsi beras dapat diganti dengan roti, biskuit, coklat, dan hevermit.
Hal yang perlu diperjatikan hindari mengkonsumsi makanan yang harus dimasak lebih dahulu selama mendaki, karena hal ini hanya akan merepotkan dan menghabiskan waktu perjalanan. Pilihlah makanan praktis seperti coklat, roti, agar-agar, buah-buahan, dapat juga dibuat mixfood yang terdiri atas kacang, coklat, biskuit dan kismis.
Umumnya makanan yang paling praktis dibawa adalah makanan instan yang memiliki kemasan, buanglah kemasan karton sebelum dimasukan dalam ransel dengan demikian berat ransel dapat berkurang dan makanan yang dibawapun tidak banyak memakan tempat didalam ransel.
Peralatan lain
Selain peralatan dan sejumlah perlengkapan, jangan lupa membawa perlengkapan kecil yang terdanag dirasa sepele, namun amat penting. Perlengkapan itu berupa obat-obatan seperti pelester, obat merah, tisu basah dan kering, senter, benang, jarum jahit, jam dan alat tulis. Peralatan itu terkandang dibutuhkan dalam keadaan darurat atau menjaga tubuh tetap bersih.
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah jangan lupa membawa tas / kantong plastik, tas plastik tersebut dibutuhkan untuk menaruh barang-barang yang kotor dan basah sebelum dicuci dan tas plastik juga berfungsi untuk membawa kembali sampah-sampah pendakian, sampah-sampah sisa makanan atau berkemah, janganlah dibuang begitu saja di alam terbuka. Selain megotori, membuang sampah dapat menyulitkan usaha pencarian dan pertolongan bagi pendaki yang tersesat atau mengalami kecelakaan, kerap kali usaha pencarian oarang tersesat terbantu dengan petunjuk dari barang-barang yang tercecer.

grade pendakian dan panjat

Mengenal Jenis Gunung dan Grade Pendakian
Pada garis besar gunung terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan tidak aktif. Berdasar bentuknya dibagi menjadi :
Gunung berapi perisai (Gunung berapi lava) == seperti perisai
Gunung berapi strato
Gunung berapi maar == Gunung berapi yang meletus sekali dan segala aktivitas vulkanisme terhenti, yang tinggal hanya kawahnya saja.
Macam dan tingkat pendakian gunung macam pendakian, yaitu pendakian gunung bersalju (es) dan gunung batu. Keduanya mambutuhkan persiapan dan perlengkapan yang matang. Menurut Club “Mountaineers”, Seatle Washington, dasar pembagian tingkat pendakian ada dua cara.
1. Berdasar penggunaan alat teknis yang dipakai ( class)
class 1 ; lintas alam tanpa bantuan tangan
class 2 ; dibutuhkan bantuan tangan
class 3 ; pendakian yang mudah memerlukan kaki dan tangan dalam mendaki, tali mungkin dibutuhkan oleh pemula
class 4 ; pendakian memerlukan tali pengaman
class 5 ; dibutuhkan tali dan pengaman peralatan lain seperti : piton, runner, chocks dll
class 6 ; mandaki dengan tali dengan peralatan bantuan sepenuhnya berpijak diatas paku tebing, memenjat rantai sling atau mengunakan stirupss
Pendakian claass 4 masuk dalam katagori scrembling [Mendaki dengan cara mempergunakan badan sebagai keseimbangan serta tangan untuk berpegangan dengan medan yang miring sampai 45 derajat] dan class 5 - 6 sudah dapat dikatagorikan sebagai climbing [panjat]. Dimana class 5 merupakan free-climbing [Pemanjatan dengan tanpa menggunakan alat tehnis untuk menambah ketinggian, alat hanya sebagai pengaman saja ] dan class 6 adalah artificial climbing [Pemanjatan dengan menggunakan alat tehnis sebagai pembantu menambah ketinggian, misalnya dipijak atau disentak dan dipegang ]. Apa bila dilakukan di gunung batu / cadas disebut rock climbing dan bila dilakukan di gunung es disebut dengan snow and ice climbing .
Ulasan mengenai hal ini dibahas dalam materi tersendiri.
2. Berdasar lama waktu akibat sukarnya pendakian dalam medan pendakian (grade)
grade I, bagian yang sukar dapat ditempuh dalam beberapa jam
grade II, bagian yang sukar ditempuh dalam setengah hari
grade III, bagian yang sukar ditempuh dalam sehari penuh
grade IV, bagian yang sukar ditempuh dalam sehari penuh dan memerlukan bantuan lereng-lereng sempit untuk bisa naik
grade V, bagian yang sukar ditempuh dalam waktu 1,5-2,5 hari
grade VI, bagian yang sukar ditempuh dalam waktu 2 hari atau lebih dan dengan banyak sekali kesulitan
Ulasan mengenai hal ini dibahas dalam materi panjat tebing.
3. Berdasarkan tingkat kemanan pemanjat dari kemampuan alat yang digunakan
A1 ;aman sekali, peralatan yang dipasang dan digunakan dapat diandalkan untuk menjaga keselamatan pendaki
A2 ;aman, jikapun terjadi maslah, alat masih dapat diandalkan untuk mencegah akibat yang lebih fatal [misalnya jatuh tidak sampai kedasar]
A3 ;penggunan alat pengaman cukup aman tetapi tidak dapat diandalkan untuk menjaga resiko jatuh, kecuali dengan pemasngan yang sangat teliti dan fall-faktor yang tidak terlal;u berbeban tinggi. Bila fall faktor tinggi, maka alat-alat akan copot dan pendaki bisa menerima akibat fatal
A4 ;pengaman yang digunakan tidak dapat diharapkan untuk dapat menahan beban jatuh, cenderung hanya sebagai pengaman psykologis untuk menguatkan mental pendaki
4. Berdasarkan tingkat kesulitan [difficult] medan pendakian
Tingkatan pedakian dengan dasar perhitungan ini bisa disebut juga dengan Yossemite Decimal System [YDS]. Pang-katagorian berasal dari USA dan saat ini banyak di gunakan untuk menentukan grade kesulitan panjat tebing. Oleh karena itu YDS dimulai dengan grade 5 dan seterusnya. Pengkatagorian demikian biasanya digunakan untuk jenis pendakian free-climbing atau free-soloing [Memanjat sendiri tanpa alat bantu dan pengaman apapun, biasanya pada jalur pendek]
Anehnya YDS sendiri menyalahi kaidah matematis penghitungan decimal, dimana misalnya suatu jalur mempunyai ketinggian 5,9 [lima point sembilan] lalu grade selanjutnya menjadi 5.10 [lima point sepuluh]. Peng-angka-an ini menjadi “aneh” akibat grade 5.9 lebih rendah dibanding dengan 5.10, padahal dalam matematika sebaliknya.
YDS sendiri diawali dengan grade 5.8 atau 5.9, selanjutnya 5.10, 5.11, 5.12, 5.13 dan 5.14. Sampai saat ini tidak ada grade melebihi 5.14.
Perkembangan keanehan peng-angka-an decimal ini menurut beberapa diskusi pegiatan pendakian dan panjat tebing akibat keselahan memprediksikan kemampuan pendakian pada saat system YDS dipublikasikan. Dimana pada saat itu diperkirakan kemampuan pendakian / panjat hanya sampai grade 5.9. Padahal dalam kemudian berkembangan kemampuan pendakian / pemanjatan yang lebih mutakhir dan luar bisa.
Bahkan saking sulitnya menentukan dengan hanya angka-angka decimal yang terbatas, seiring dengan banyaknya jalur pendakian/pemanjatan yang dibuat oleh kalangan pemanjat, maka grade decimalpun ditambahkan dibelangkannya dengan alfhabet.
Contoh; 5.12a, 5.13 d atau 5.14 c
Memang sampai saat sekarang barangkali hanya ada beberapa jalur yang dibuat manusia dengan grade 5.14, itupun terbatas pada jalur-jalur pendek.
Secara umum grading dengan YDS dapat dijelaskan sebagai berikut :
5.8 ; jalur yang ditempuh mudah, grip [pegangan] sangat bisa digunakan oleh bagian tubuh yang ada untuk menambah ketinggian
5.9 ; jalur yang ditempuh dengan metode 3 bertahan 1 mencari
5.10 ; jalur yang ditempuh dengan metode 3 bertahan 1 mencari, hanya saja perlu keseimbangan [balance] yang baik
5.11 ; dapat bertahan pada 2 atau 3 grip dengan satu diantaranya sangat minim dan perlu keseimbangan. Jalur hang hampir bisa dipastikan memiliki grade demikian.
5.12 ; terdapat 2 dari 2 kaki dan 2 tangan yang dapat digunakan untuk menambah ketinggian. Dengan kondisi grip yang kecil di satu bagiannya atau paling tidak sama
5.13 ; hanya 1 dari diantara 2 kaki dan 2 tangan yang dapat digunakan untuk menambah ketinggian, itupun dengan grip yang sangat minim.
5.14 ; “mulus seperti kaca”, tidak mungkin terpikirkan untuk dapat dibuat jalur pendakian/pemanjatan

singkat tentang pendakian unung

Mendaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah aktivitas olahraga berat. Kegiatan itu memerlukan kondisi kebugaran pendaki yang prima. Bedanya dengan olahraga yang lain, mendaki gunung dilakukan di tengah alam terbuka yang liar, sebuah lingkungan yang sesungguhnya bukan habitat manusia, apalagi anak kota.


Pendaki yang baik sadar adanya bahaya yang bakal menghadang dalam aktivitasnya yang diistilahkan dengan bahaya obyektif dan bahaya subyektif. Bahaya obyektif adalah bahaya yang datang dari sifat-sifat alam itu sendiri. Misalnya saja gunung memiliki suhu udara yang lebih dingin ditambah angin yang membekukan, adanya hujan tanpa tempat berteduh, kecuraman permukaan yang dapat menyebabkan orang tergelincir sekaligus berisiko jatuhnya batu-batuan, dan malam yang gelap pekat. Sifat bahaya tersebut tidak dapat diubah manusia.


Hanya saja, sering kali pendaki pemula menganggap mendaki gunung sebagai rekreasi biasa. Apalagi untuk gunung-gunung populer dan “mudah” didaki, seperti Gede, Pangrango atau Salak. Akibatnya, mereka lalai dengan persiapan fisik maupun perlengkapan pendakian. Tidak jarang di antara tubuh mereka hanya berlapiskan kaus oblong dengan bekal biskuit atau air ala kadarnya.
Meski tidak dapat diubah, sebenarnya pendaki dapat mengurangi dampak negatifnya. Misalnya dengan membawa baju hangat dan jaket tebal untuk melindungi diri dari dinginnya udara. Membawa tenda untuk melindungi diri dari hujan bila berkemah, membawa lampu senter, dan sebagainya.
Sementara bahaya subyektif datangnya dari diri orang itu sendiri, yaitu seberapa siap dia dapat mendaki gunung. Apakah dia cukup sehat, cukup kuat, pengetahuannya tentang peta kompas memadai (karena tidak ada rambu-rambu lalu lintas di gunung), dan sebagainya.


Sebagai gambaran, Badan SAR Nasional mendata bahwa dari bulan Januari 1998 sampai dengan April 2001 tercatat 47 korban pendakian gunung di Indonesia yang terdiri dari 10 orang meninggal, 8 orang hilang, 29 orang selamat, 2 orang luka berat dan 1 orang luka ringan, dari seluruh pendakian yang tercatat (Badan SAR Nasional, 2001)


Data lain, sejak tahun 1969 sampai 2001, gunung Gede dan Pangrango di Jawa Barat telah memakan korban jiwa sebanyak 34 orang. Selanjutnya, dari 4000 orang yang berusaha mendaki puncak Everest sebagai puncak gunung tertinggi di dunia, hanya 400 orang yang berhasil mencapai puncak dan sekitar 100 orang meninggal. Rata-rata kecelakaan yang terjadi pada pendakian dibawah 8000 m telah tercatat sebanyak 25% pada setiap periode pendakian.


Kedua bahaya itu dapat jauh dikurangi dengan persiapan. Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:
Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.
Memang, mendaki gunung memiliki unsur petualangan. Petualangan adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulai dengan perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhir dengan perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut. Perasaan yang muncul saat bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara fisik atau psikologis. Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena tidak ada pula tantangan.

Risiko mendaki gunung yang tinggi, tidak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan pendakian, karena Zuckerma menyatakan bahwa para pendaki gunung memiliki kecenderungan sensation seeking [pemburuan sensasi] tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerima risiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi atau pengalaman itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan tersebut membentuk self-esteem [kebanggaan /kepercayaan diri].

Pengalaman-pengalaman ini selanjutnya menimbulkan perasaan individu tentang dirinya, baik perasaan positif maupun perasaan negatif. Perjalanan pendakian yang dilakukan oleh para pendaki menghasilkan pengalaman, yaitu pengalaman keberhasilan dan sukses mendaki gunung, atau gagal mendaki gunung. Kesuksesan yang merupakan faktor penunjang tinggi rendahnya self-esteem, merupakan bagian dari pengalaman para pendaki dalam mendaki gunung.

Fenomena yang terjadi adalah apakah mendaki gunung bagi para pendaki merupakan sensation seeking untuk meningkatkan self-esteem mereka? Selanjutnya, sensation seeking bagi para pendaki gunung kemungkinan memiliki hubungan dengan self-esteem pendaki tersebut. Karena pengalaman yang dialami para pendaki dalam pendakian dapat berupa keberhasilan maupun kegagalan.
Persiapan mendaki gunung
Persiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.
Kesiapan mental.
Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya.
Kesiapan fisik.
Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan [sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.
Kesiapan administrasi.
Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.
Kesiapan pengetahuan dan ketrampilan.
Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC [emergency medical care] praktis.
Perencanan pendakian.
Hal pertama yang ahrus dilakukan adalah mencari informasi. Untuk mendapatkan data-data kita dapat memperoleh dari literatur- literatur yang berupa buku-buku atau artikel-artikel yang kita butuhkan atau dari orang-orang yang pernah melakukan pendakian pada objek yang akan kita tuju. Tidak salah juga bila meminta informasi dari penduduk setempat atau siapa saja yang mengerti tentang gambaran medan lokasi yang akan kita daki.
Selanjutnya buatlah ROP (Rencana Operasi Perjalanan). Buatlah perencanaan secara detail dan rinci, yang berisi tentang daerah mana yang dituju, berapa lama kegiatan berlangsung, perlengkapan apa saja yang dibutuhkan, makanan yang perlu dibawa, perkiraan biaya perjalanan, bagaimana mencapai daerah tersebut, serta prosedur pengurusan ijin mendaki di daerah tersebut. Lalu buatlah ROP secara teliti dan sedetail mungkin, mulai dari rincian waktu sebelum kegiatan sampai dengan setelah kegiatan. Aturlah pembagian job dengan anggota pendaki yang lain (satu kelompok), tentukan kapan waktu makan, kapan harus istirahat, dan sebagainya.
Intinya dalam perencanaan pendakian, hendaknya memperhatikan :■ Mengenali kemampuan diri dalam tim dalam menghadapi medan.■ Mempelajari medan yang akan ditempuh.■ Teliti rencana pendakian dan rute yang akan ditempuh secermat mungkin.■ Pikirkan waktu yang digunakan dalam pendakian.■ Periksa segala perlengkapan yang akan dibawa.
Perlengkapan dasar perjalanan■ Perlengkapan jalan : sepatu, kaos kaki, celana, ikat pinggang, baju, topi, jas hujan, dll.■ Perlengkapan tidur : sleeping bag, tenda, matras dll.■ Perlengkapan masak dan makan: kompor, sendok, makanan, korek dll.■ Perlengkapan pribadi : jarum , benang, obat pribadi, sikat, toilet paper / tissu, dll.■ Ransel / carrier.
Perlengkapan pembantu■ Kompas, senter, pisau pinggang, golok tebas, Obat-obatan.■ Peta, busur derajat, douglass protector, pengaris, pensil dll.■ Alat komunikasi (Handy talky), survival kit, GPS [kalo ada]■ Jam tangan.
Packing atau menyusun perlengkapan kedalam ransel.
Kelompokkan barang barang sesuai dengan jenis jenisnya.
Masukkan dalam kantong plastik.
Letakkan barang barang yang ringan dan jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur) pada yang paling dalam.
Barang barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil.
Tempatkan barang barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung.
Buat Checklist barang barang tersebut.

Senin, 24 November 2008

Penjelajahan rumputPAGI

rumputPAGI bekerjasama dengan beberapa pihak terkait, pada libur semester ini (januari) akan mengadakan penjelajahan pulau sempu, malang, jawa timur.

info lebih lanjut masih di susun oleh panitia (yg juga masih di bentuk), masalah transportasi, dimungkinkan tuk dilakukan touring.

masalah di lokasi, sudah di hendel panitia di lokasi ( sendang biru)

Kamis, 20 November 2008

pengemis cinta

bukan lagi dagang obat



maaf bagi yg hanya sepintas melihat foto di atas,orang yg sedang pegang megaphone diatas bukan sedang mempromosikan daganganya,melainkan sedang orasi(ora makan nasi)

Black smoke



akhirnya kakaku berhasil menembus jajaran rapat para penerbit, sehingga buletin tahunan karyanya ini dapat beredar dan diharapkan kedepan buletin ini dapat di jadikan pedoman bagi para lazyer-lazyer indonesia, semoga dengan suksesnya buku ini di pasaran lokal dapat memicu para penerbit dari negeri seberang nun jauh di sana, mau dan ingin pula menerbitkanya.

"comment"
seharusnya yg jadi foto covernya kan aku, mengingat kalau di rumah aku lah yg paling malez

kakak-kakaku yg paling..............!!!!!!!!!!!!



kakakku yg paling bongkoten ini memang saat kecil kepalanya kebentur tembok,jadinya agal aneh



Endah Werdiniengtyas


kakaku yg nomer 2 ini hobi banget ngomeli aku.

Pulau Sempu - Sendang Biru Exotic Tour

Higlight

Itinerary Program

Day 1
Berangkat dari Surabaya menuju pantai Sendang Biru. Di Sendang Biru peserta akan beristirahat sejenak selama 1 jam. Sendang Biru merupakan pelabuhan alam dikarenakan posisinya yang dilindungi oleh pulau Sempu di sebelah selatan. Disebut sendang biru karena warna air di pantai ini biru kehijauan. Untuk menyeberang ke pulau Sempu digunakan perahu nelayan. Sebenarnya kalau kondisi laut sedang surut kita dapat menyebrang dengan berjalan kaki saja. Melakukan perjalanan mengelilingi pulau Sempu menggunakan perahu nelayan. Selama mengelilingi pulau, kita akan menjumpai ratusan burung laut yang bertengger di karang-karang. Bahkan kalau sedang beruntung kita dapat bertemu lumba-lumba di samudra lepas. Ikan ini biasanya dapat ditemui pada bulan Juni sampai Oktober. Setelah pengarungan selama satu jam, kita akan turun di suatu teluk di pulau Sempu. Dari titik inilah kita akan mulai kegiatan trekking menuju Segara Anakan. Untuk mencapai Segara Anakan jalur yang dihadapi adalah jalan setapak di tengan hutan hujan tropis yang lumayan lebat. Pada musim hujan jalur ini menjadi sangat licin karena kandungan lempung yang cukup tinggi. Namun di musim kemarau, jalan akan menjadi keras. Standar untuk mencapai Segara Anakan sekitar 1 sampai 1,5 jam. Segara anakan adalah danau air asin. Permukaan air danau akan surut atau pasang sesuai siklus pasang surut air laut. Jika kita memanjat tebing di sisi selatan danau, kita akan bertemu karang yang menjulang yang langsung menghadap ke pantai selatan. Sesampai di Segara anakan kita dapat menanti tenggelamnya matahari di sisi tebing selatan. Selain itu kita juga bisa melakukan aktifitas lain seperti berenang dan memancing.
Day 2
Di awal hari, kita dapat pergi ke tebing selatan untuk menikmati indahnya sunrise. Selepas pagi jangan lupa untuk menyempatkan diri berenang di laguna Segara Anakan. Ketika matahari mulai naik, rombongan akan kembali ke Sendang Biru. Dari sana kita akan mampir sebentar ke pantai Tamban. Setelah menikmati deburan ombak pantai Tamban, perjalan kita lanjutkan ke Malang untuk makan siang. Sore hari rombongan akan pulang ke Surabaya.

Tanggal : event’s date on request (musim terbaik bulan Juli s/d Oktober)

Level Tour : Trekking / Easy
Biaya : call (minimal 10 org)

Meeting point : Bandara Juanda atau lokasi menyusul sesuai kesepakatan bersama.

Contact person :
* Yuda Munarko - 08123163378 - 031 5963266)
* Aris - +62811 1875236 - +6221 99135840)

Apa saja yang ditanggung dengan biaya di atas :
* Transportasi selama dalam perjalanan trip (Elf, Jeep atau kendaraan lain sesuai jumlah peserta)
* Perahu untuk berkeliling dan menyeberang ke pulau Sempu
* Tenda dan perlengkapan tidur (sleeping bag)
* Makan selama dalam perjalanan (makan 5x)

Apa saja yang tidak ditanggung dengan biaya di atas:
* Travel Insurance

Apa saja yang perlu dibawa :

* Daypack (no koper / no travel bag).
* Sunblock (obat anti sinar matahari).
* Makanan kecil atau snack.
* Obat-obatan pribadi (untuk pusing / sakit kepala, buang-buang air, alergi, P3K).
* Kamera, handycam, battery charger.
* Lain-lain sesuai dengan kebutuhan pribadi seperti : pakaian secukupnya untuk 2 hari berpetualang, dsb.
* Sepatu trekking
* Sandal trekking
* Jacket
* Senter
* Rain coat / jas hujan
* Sun glasses
* Kompas

Comments (0)

PULAU SEMPU

PANTAI SEMPU


SEGARA ANAKAN


Pulau Sempu

Berangkat pada malam hari dari Surabaya dibutuhkan waktu sekitar 3,5 jam hingga empat jam untuk mencapai kawasan Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang. Perjalanan pada malam hari jelas lebih menghemat waktu, karena jalanan sepi.

Selepas Kota Malang dan melewati Kepanjen, jalan tidak terlalu lebar, dan mulai banyak daerah perladangan, serta sesekali melewati pedesaan yang tidak terlalu besar. Apalagi jika perjalanan pada malam hari bertepatan dengan bulan purnama akan lebih memberikan kesan keindahan tersendiri.

Mendekati Sendangbiru jalanan agak menyempit dan kemudian jalan aspal habis tepat di Pantai Sendangbiru. Jika membawa kendaraan sendiri bisa memarkirnya di pantai itu dan langsung membuka tenda di kawasan pantai yang penuh dengan perahu-perahu cadik kecil, perahu penumpang bermotor, dan kapal-kapal penangkap ikan. Dari Pantai sendang biru kita bisa menyewa kapal seharga 40rb (pulang-pergi) untuk menyeberangkan ke Pulau Sempu dengan kapasitas maksimal 15 Orang.

Keindahan lain yang bisa ditemui di Pulau Sempu adalah bagaimana bisa berenang di air yang amat jernih (di segara anakan) dan bagi mempunyai hoby snorkling dapat dengan leluasa menikmati pemandangan bawah laut karena tempat ini pernah jadi pembudayaan terumbu karang tanpa harus takut terseret gelombang.

Di Sempu terdapat telaga yang disebut dengan Segara Anakan. Tempat ini lebih mirip telaga kecil yang dikelilingi batu karang tinggi yang membatasinya dengan laut lepas,
laut selatan atau Laut Indonesia yang bergelombang besar.

Suplai air ke telaga ini berasal dari karang yang berlubang besar di tengahnya, yang secara periodik menyajikan pemandangan indah percik-percik air deburan ombak yang menghantam karang. Sebagian air itu mengalir masuk ke Segara Anakan.

Selain berenang di kolam raksasa ini, pengunjung juga bisa bersantai dengan bermain voli pantai. Bagi yang menyukai suasana alam yang asli, jauh dari kebisingan kehidupan modern, Pulau Sempu memberikan solusi, hanya memang jangan mengharapkan ada hotel berbintang, selain tempat tidur yang dibawa sendiri.

Disamping itu juga bisa memanjat karang yang mengitari Segara Anakan, dari atas karang kita bisa melihat deburan ombak laut lepas yang mengikis terbing2 raksasa, sangat indah memang.


TIPS & TRICK :
berhemat :
Jika uang mepet dan ingin pegi ke Sempu sebaiknya berangkat sore hari sekitar pukul 5 sore, diperkirakan memasuki kawasan sendang biru malam jam 21.00 dimana penjaga loket sudah kosong (otomatis ga bayar tiket masuk hehe). Disamping itu ijin ke Pos Penjaga untuk menyeberang ke pulau Sempu murah.. cuma Rp. 500 - Rp. 1000 Perak perorang. Menurut pengalaman dulu waktu ke Pulau Sempu siang hari dan menghadapi Pos Penjagaan yang semua anggotanya masih bertugas lengkap, mereka memberikan peraturan & larangan macam-macam yang UUD (ujung-ujungnya duit) dengan dalih Sempu adalah cagar alam, gak boleh dibuat camping kecuali penelitian, takut kotor dan semua itu bisa ditebus dengan membeli ijin masuk ber-materai yg besarnya sekitar 15-20rb perorang.

naik angkot :
Surabaya-Arjosari (Bus) --> Arjosari-Gadang (Bemo/Angkot) --> Gadang-Turen (Bemo), Turen-Sendang Biru (Colt) --> Sendang Biru-Sempu (Perahu).
note: - kalo org lebih dr 10, mending carter colt dr gadang/arjosari lsg ke s'biru, akan lebih efisien di waktu dan tenaga, beda uang tipis aja. sekitar 150rb-200 sewanya.
- biasanya sih nyebrang pake kapalnya 'Pak Anuari' Salah satu nelayan ikan yang cukup dikenal di daerah situ. Berkat bapak satu ini dulu Petugas Pos Penjagaan segan menarik duit banyak2... rupanya dia sudah dapet jatah sogokan dari nelayan2 kampung.

Survive sambil menikmati alam :
Disarankan membawa syrup/nutrisari/norit dan kondom. Kondom dapat berfungsi untuk tempat air (dalam keadaan urgent) dan bisa menampung sekitar 1 liter air, sedang norit untuk menetralisir racun dalam air, syrup/nutrisari sebagai penambah glukosa untuk stamina tubuh. Menurut pengalaman dulu di Pulau Sempu sempat kehabisan air padhal masih ada 1 malam satu-satunya cara harus survival.
- Tebing2 di Pulau Sempu menetesakan air tawar murni yang berasal dari akar tanaman yg tumbuh diatasnya, bisa ditampung di botol Aqua (hati-hati dicuri kera).
- PAL ke 13 belok kiri (dari arah segara anakan) ada kubangan sumber air, biasanya hewan kecil2 berkumpul disitu untuk minum, air diendapkan dahulu beberapa saat sampai kotoran mengendap kemudian bisa direbus atau diminum langsung setelah di netralisir. Saat musim penghujan air berbau/berasa tanah.
- Botol Aqua besar yang kosong dapat dimanfaatkan menjadi pelampung tangan saat berenang di segara anakan di daerah yg agak dalam. Karena semakin ke tengah Kondisi Bawah laut semakin bagus, penuh dengan ratusan gerombolan ikan terbang kdang menabrak kaki2 kita saat mengayuh dan karang2 berwarna-warni (yg ini sudah pernah dipraktekan ... dengan 4 botol aqua bisa mengantarkan sampai menyeberang segara anakan dengan selamat --> dalam hal ini kreativitas nomor satu hehe).

wisata :
Di Pulau Sempu ada 3 tempat (setahuku) yang biasa dikunjungi yakni
- Segara Anakan (sudah diulas diatas)
- Waru-waru Pantai kecil di pinggiran pesisir Pulau sempu (buat ngecamp dll) berhadapan dengan pulau Jawa)
- Telaga Lele, sumber air tawar bagi para 'tukang mancing'

hidup nikmat :
Kalo pingin hidup enak di Sempu peralatan ini musti wajib dibawa : senter/api trus ransum, obat, parang/pisau. tiker, jas hujan, plus rokok, cimenk, kartu, catur dll u/ menghabiskan waktu nyantai2 dan jangan lupa peralatan memasak dan makanan selain MIE INSTANT !! (gak sehat blasss).


posting by
- valens, member of 'Mbambungpala Elwima'
- marisol, member of 'Pandala P13001WM'

Kamis, 06 November 2008

sekilas tentang lokasi cemorosewu



lokasi tempat pendakian bila kita tempuh dari arah timur melewati ponorogo madiun dll, memang kan melewati daerah telaga sarangan, suatu tempat wisata yg masih berada di daerah jawa timur,

di daerah ini pula (sarangan) terdapat objek wisata berupa air terjun, yg juga ada di belahan propinsi lain (jawa tengah) yg memang masih sangat berdekatan sekali. gerojokan sewu, merupakan rentetan air terjun (menjelaskan engapa namanya gerojokan sewu, yg dalam bahasa indonesia artinya seribu air terjun) jadi gerojokan sewu bukanlah ribuan aur terjun yg berjejer tetapi, air terjun yang ber continual..


setelah melewati objek wisata di daerah sarangan, kita kan melewati suatu jalan yg di juluki jalan tertinggi di pulau jawa, melewati jalanan yg sangat amat miring dan dikanan kirinya masih terlihat hutan, tetapi dengan londisi jalanan yg amat miringini para pendudul lokal di sana masih saja suka berbuat hal2 yg "jahil", dan sasaran mereka adalah mobil2 para pengunjung yg dalam keadaan "kurang sehat", pertam2 mereka menaruh batu2 yg lumayan di jalur2 yg memang sngat curam,sehingga mobil kan sngat kesulitn bergerak,dan akirnya mogok, sebelunya para warga sudah bersiap membangun pondok2 kecil di sekeliling jalanan, sehingga mereka kan tahu bila ada mobil yg mogok, dan inilah inti dari kecurangan mereka, mereka berpura2 membantu mendorong mobil,dengan harapan mendapat upah yg layak bagi mereka, tetapa tenanglah bagi mereka yg menggunakan motor.

setelah melewati jalur yg di keliligi hutan,kita ken di smbut batas hutan, berupa perumahan,masjid , dan tempat makan (warung bu sardi) yg berharga sangat mahal.. jadi disarankan untuk balik "ngentol" mereka. di dekat warung itulah dase camp giri lawu, tempat start pendakian berada,di dekatnya ada pula toko2 suvenir, dan warung lagi, tempat parkir (Rp 5000,- / motor) yg cukup mahal tapi culup aman pula tuk pendaki yg kan ningalin motornya tuk beberapa hari,

maju terus melewati pos pendakia cemoro sewu,kita kan menamukan jembatan perbatasan antara jawa timur dan jawa tengah, dan di bawah makam terdapat kuburan seorang eyang (lupa namanya) yg pantas di kujungi.

setelah melewati perbatasan kita langsung di smabut warung2 lesehan pinggir jalan yg menydiakan jagung bakar, pisang bakar, satekelinci dll.

di samping rentetan lesehan tersebut terdapa pos pendakian gunung lawu, cemoro kandang, milik propinsi jawa tengah, jalur milik jawa tengah cenderungasih alami, dan tentu sangat jauh kurang lebih 20km berbeda dengan cemoro kandang yg hanya 7km.

berjalan terus kita kan melihat jalur2 yg bersilang2 yg sebernarnya sama,dan jalu2 yg belum jadi serta alat2 berat di sana sini.

berjalan lagi kita kan menemukan jalur menurun yg sangat curamm, kemudian sampailah kita di tawangmangu, berupa hotel2, villa, yg katanya bernuansa puncak, jaea barat.

tetapa untuk apa kita ke tawangamangu, putar balik lah dan kembali kecemoro sewu, jawa timur

Aturan pendakian rumputPAGI

Dalam tiap kegiatan di alam bebas tentu harus memiliki tata cara pelaksanaan atau aturan,tentu selain demi ketertiban adanya aturan berguna tuk menjami keamanan para peserta, sehingga acara tersebut dapat tterlaksana dengan tertip amn dan lancar

tentu juga dengan pendakian yg akan dilakukan pada tgl 15 november ini, kami membarlakukan peraturan2 yg bersifat sukarela,tentunya.

para peserta dimohon tidak meninggalkan rombongan tanpa pengawalan atau sepengenahuan panitia, tentu penyebapnya kita sudah bisa berpikir kenapa.

para peserta dimohon tidak membawa minuman keras, atau mabuk2an saat pelaksanaan kegiatan

para peserta dimohon tidak terlalu terbebani dua aturan simpel di atas.

terima kasih

Senin, 03 November 2008

perjalanan berkabut



mimpi yg kan berjalan menghilang tertutup kabut harapan dan mimpi menghilamg

Pendakian RumputPAGI


PENDAKIAN RUMPUTPAGI
MOUNTAINT MIST LAWU EXSPEDISION
15 nov 2k8, cemoro sewu



pendakian kali ini kami dari rumputPAGI sengaja melakukanya secara independent mengingat rumputPAGI bukan merupakan organisasi, sehingga perlu di adakan pendakian yg di danai sendiri oleh para partisipan sendiri, singkatkata para peserta harus mampu membiayai pendakianya sendiri, mulai dari mempersiapkan peralatan,membiayai pengadaan peralatan, transportasi, sampai hal2 sepela da penting lainya.

lalu apa gunanya ada kepanitiaan??

tentu kami sebagai panitia tidak serta merta ongkang2 kaki melihat saja, tapi kami di dalam hari pelaksanaanya bekerja sebagai gurdientmato oran yg menjaga, mengarahkan, dan membantu para peserta,cuma itu? tentu tidak sebelummya kami telah melakukan observasi di daerah cemoro sewu, dan ngalor ngidul mencari data dan menyajikanya di blog ini.

jadi untuk para calon peserta, atau bahkan berminat menjadi anggota rumputpagi dapat merasa erbantu dengan adanya blog ini,akir kata terima kasihtelah berkunjung, dan selamat bertemu di cemoro sewu

Kabut di cemoro sewu

setelah tiba di daerah cemoro sewu,kadang kita di perlihatkan pemandangan yg tertutup
kabut tebal,tapi jangan kecew dulu,kaena pemandangan yg tertutup kabit inilah yg menjadi perimadona(bagiku) mengingat kan muncul rasa teduh dan seakan2 kita berada di daerah yg tidak kita kenal,memompa jiwa ingin tahu kita keluar.

bak effect fissual dalam film silent hill,kita berjalan di kota ketidaktahuaan, yg sepi sunyi, dan berjalan2 sendiri di jalan2 tawangmangu saat kabut merupakan pengalaman ygtak terlupakan.

Sabtu, 01 November 2008

herman O. lantang




Herman Lantang: Habis Pensiun, Jual Kue
Jakarta, KCM


Herman O Lantang, sahabat tokoh pergerakan mahasiswa 1960-an Soe Hok-gie, memiliki keahlian memasak. Kini, sesudah pensiun bekerja dari perusahaan minyak, pria yang dalam film Gie diperani oleh Lukman Sardi ini sejak dua bulan lalu membuka usaha boga sesuai kepandaiannya di luar mendaki gunung dan mengarungi sungai.
Si empunya nomor anggota Mapala UI (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia) M 016 UI, yang juga mantan ketua Mapala UI (1972-1974), ini kini memiliki toko kue Kelapa Tiga Taart Tempo Doeloe. Kelapa Tiga adalah nama jalan di mana rumah sekaligus tempat usahanya tersebut berada di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kata lelaki yang bertubuh lebih tinggi daripada Gie (tak seperti dalam film Gie) ini, ia menjual kue-kue istimewa. "Yang saya jual kue-kue istimewa, kue-kue klasik Belanda," tuturnya kepada KCM, Minggu (17/7) sore.
Sisi lain keseharian Herman itu disampaikan olehnya selepas acara menonton--bersama Mapala UI--film Gie di gedung bioskop 21 Cilandak Town Square, Jakarta Selatan. Acara tersebut digelar serangkai dengan peluncuran buku Jejak Kampus di Jalan Alam, 40 Tahun Mapala UI di Score!, Cilandak Town Square, dan reuni Mapala UI.
Kata Herman lagi, yang didampingi oleh satu dari tiga anaknya, ia memasak sendiri kue-kue itu. Akunya, ia memiliki banyak buku resep kue klasik Belanda, sebut saja oentbijkoek dan klappertaart. Selain itu, "Saya, sebagai orang Manado kan punya banyak tante yang jago masak kue Belanda," lanjut mantan mahasiswa Jurusan Antropologi Fakultas Sastra UI (FSUI) ini.
Cerita Herman, untuk sebuah acara pemutaran film Gie di Jakarta belum lama ini, Mira Lesmana memesan salah satu jenis kuenya dalam jumlah besar.
Di luar soal kue, sehabis menonton film Gie, Herman menilai bahwa film tersebut sudah berhasil menyampaikan misi Gie, sahabatnya yang meninggal dunia di pangkuannya di Gunung Semeru, 16 Desember 1969. "Misi Soe Hok-gie, mencintai alam dan negeri ini," ujar mantan Ketua Senat FSUI ini.
Soal tampilan fisik Nicholas Saputra dan Lukman Sardi, yang tak mirip Gie dan Herman pada 1960-an, Herman tidak memasalahkan. "Saya bisa mengerti kok, Nicholas Saputra, yang ganteng, dipasang untuk menarik penonton. Kalau bukan dia yang dipasang, nanti enggak ada yang menonton," celoteh lelaki berusia 60-an yang gondrong dan beruban ini.
Pendapatnya, "Kalau tampilan fisik para pemainnya mirip, tapi mereka enggak bisa menjiwai karakter kami, ya percuma." Menurutnya, Nico dan Lukman sudah bisa menjiwai karakter Gie dan Lukman. "Sampai gaya jalan Gie, gaya berdiri saya," imbuhnya.

pahlawan yoyo



Oleh : Irma Tambunan
Kedatangannya ke Sudan di Benua Afrika menjadikan Oke Rosgana bak pahlawan muda. “Yoyo man! Indonesia!” demikian anak-anak kecil setempat memanggil-manggil saat ia melintasi sebuah pasar di kota Medanny. Orang yang juga mengenalinya menyebut: Rosgana, the yoyo hero from Indonesia.Oke lalu disambut puluhan jurnalis, dari enam media elektronik dan 15 surat kabar, melalui sebuah acara jumpa pers. Salah satu televisi swasta di Khartoum bahkan secara khusus menghadirkannya sebagai bintang tamu untuk acara Step By Step.Program semi talk show yang disajikan untuk kalangan anak muda ini mengupas perjalanan seseorang menjadi bintang. Oke disorot atas keberhasilannya sebagai bintang yoyo yang mendunia meski di negeri sendiri belum banyak dikenal.
Kedatangannya ke negeri itu, Juni 2007, bukanlah kebetulan. Oke dilirik sebuah perusahaan susu terkemuka setempat untuk mengakrabkan anak-anak terhadap permainan yoyo ke sejumlah kota secara khusus selama lima pekan. Permainan yang mungkin telah diakrabi oleh mayoritas anak-anak itu ternyata mendunia dan cukup bergengsi. Ada anggapan, seorang remaja tidak lagi akan diremehkan apabila telah memiliki kemampuan memainkan yoyo. Semakin tinggi teknik yang dikuasai, orang akan semakin terkagum-kagum kepadanya.
Selama pertunjukan keliling, Oke bermain yoyo di atas truk besar yang diubah menjadi panggung. Setiap hari dilaksanakan dua kali pertunjukan pada sekolah-sekolah internasional di Khartoum. Pertunjukan yoyo juga digelar di kawasan perkampungan, tengah lapangan, taman-taman bermain, pasar, hingga mal. Yoyo diperkenalkan kepada siapa saja tanpa mengenal kelas ekonomi atau warna kulit.
“Banyak orang yang melihat dan antusiasme masyarakat sangat besar terhadap pertunjukan yoyo, bahkan tak hanya anak-anak. Orang tua juga tertarik,” ujarnya.
Hari terakhir di Sudan, Oke dijemput lebih pagi dari biasanya oleh pihak pabrik. Ia sebenarnya mengira bahwa hari itu akan lebih santai karena tidak ada pertunjukan. Ternyata tidak. Serombongan motor polisi, 12 truk, dan puluhan mobil lain mengajaknya berkonvoi sebagai salam perpisahan.
“Aku sangat terharu dengan penghargaan yang mereka berikan,” tuturnya.
Permainan anak kecil
Bagaimana rasa haru itu tidak muncul. Di negerinya sendiri, yoyo masih lebih dikenal sebagai permainan anak kecil di kampung-kampung. Sekarang ini tidak banyak anak yang bisa memainkannya. Yoyo pun sudah jarang beredar di toko-toko mainan.
Oke sendiri baru tertarik kembali pada yoyo sekitar tahun 2000. Saat itu, juara kompetisi yoyo sedunia, Yohanes van Elzen dari Amerika Serikat (AS), datang ke Indonesia untuk mempromosikan yoyo tipe high end.
Teknik bermainnya jauh dari bayangan Oke semasa kecil. “Yang aku tahu, yoyo hanya mainan dari kayu yang dilepas ke bawah dengan tali, lalu ditarik kembali sampai ke genggaman tangan. Tapi, permainan yoyo yang ini ternyata dahsyat,” tuturnya.
Misalnya saja, ada teknik string tricks, memainkan yoyo saat berputar di salah satu ujung tali. Ada lagi, double looping, trik memainkan dua yoyo sekaligus pada kedua tangan. Ini tentu rumit karena otak kiri maupun kanan dimanfaatkan betul. Kalau teknik off string, tali tidak terikat. Yoyo dimainkan di tengah-tengah tali yang dikendalikan oleh kedua tangan.
Van Elzen telah kembali ke negerinya, namun ketertarikan Oke justru semakin tumbuh. Ia pun menjelajahi dunia internet, mencari tahu seluk-beluk permainan ini. Dari situlah bapak satu anak ini baru mengetahui bahwa yoyo adalah mainan tertua kedua di dunia, tentunya setelah boneka. Di Yunani, yoyo dijadikan indikator kedewasaan seseorang. Ketika mampu memainkannya dengan mahir, seorang remaja dapat dinyatakan mulai dewasa dan cerdas.
Dari internet juga Oke mengetahui ada banyak orang yang bergelut dengan yoyo secara profesional. Mereka membentuk milis komunitas pencinta yoyo. Mereka menggelar kompetisi hingga bertaraf dunia. Sejumlah pabrik khusus dibangun untuk memproduksi yoyo-yoyo keluaran terbaru dengan bentuk dan desain beragam.
Saking terobsesinya, Oke membeli tiga yoyo sekaligus seharga Rp 1 juta melalui internet. Bahannya bukan dari kayu, tapi karet padat. “Dulu kita tahu harga yoyo paling-paling Rp 500. Tapi, karena begitu tertarik untuk mempelajarinya lagi, aku bela-belain beli yoyo yang ini. Saat itu aku menganggap, ini yoyo termahalku,” ujarnya sambil menunjukkan koleksi yoyonya yang kini berjumlah 150-an buah.
Mungkin karena sadar harganya mahal, Oke bertekad serius bergelut dengan mainan ini. Dari situlah, ia kemudian menguasai sekitar 30 trik yoyo berikut turunan-turunannya. Ia juga memadukan permainan yoyo dengan gasing.
Desainer yoyo
Ketertarikan Oke tidak hanya bermain, tetapi juga mendesain yoyo. Setelah memenangi sebuah kontes desain yoyo yang diadakan sebuah pabrik di AS, hasil karyanya mulai beredar. Berikutnya, tawaran membikin desain yoyo mulai berdatangan. Pabrik yoyo Hispin dan Radiyoactive di Afrika Selatan, serta YoyoGuy dan Skill Toys di AS, menjadi pelanggan desain buatannya. Tak puas sampai di situ, ia memproduksi sendiri yoyo dengan merek “RozzoR”.
Pakar yoyo dunia mulai meliriknya, lalu mengundang Oke menjadi juri dalam Asia Pacific Yoyo Contest 2006 di Genting Highland, Malaysia. Lalu, sekembalinya ke Tanah Air, staf Dinas Pariwisata Kabupaten Subang, Jawa Barat, ini mencoba mempromosikan yoyo ke sekolah. Di SMAN I Subang, permainan yoyo berhasil menjadi ekstrakurikuler sejak satu tahun terakhir dan Oke menjadi gurunya. Ia juga membentuk komunitas yoyo yang kini beranggotakan sekitar 140 orang di sekitar Subang, Bandung, dan Jakarta.
Yoyo tentunya tidak sekadar permainan. Oke meyakini ini salah satu alat pengolahan otak kanan dan kiri manusia. Ia sendiri merasakan dan memerhatikan, sejak menekuninya, pola berpikir menjadi lebih positif, emosi lebih terkendali, dan jadi lebih tekun. Ia pun menyemangati anak-anak didiknya dalam ekstrakurikuler bahwa permainan ini mendukung aktivitas belajar mereka.
BiodataNama: Oke RosganaLahir: Bandung, 20 Oktober 1975Pendidikan: S-1 Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, tamat 2002Pekerjaan: Staf Dinas Pariwisata Kabupaten SubangIstri: Milda Halida (30)Anak: Hasya Azka Syahida (tujuh bulan)Membentuk komunitas pencinta yoyo, sekaligus membangun milis yoyoindonesia@yahoogroups.comMemenangi kontes “30 Menit Menjadi Bintang” yang diadakan salah satu televisi swastaMenjadi peserta Asia Pacific Yoyo Contest 2005Menjadi juri Asia Pacific Yoyo Contest 2006 di MalaysiaMengajar anak-anak bermain yoyo selama lima bulan di SudanDesain-desainnya telah dipakai empat pabrik yoyo yang dipasarkan ke seluruh dunia
Sumber: Kompas, Senin 22 Oktober 2007

Kamis pagi, 21 Agustus 2008, sebuah pesan pendek masuk ke no handphone saya. Dari Oke SR95 Yoyo, isinya : ‘Salam, apa kabar? Wah saya pengen ngisi acara sahur dan buka selama ramadhan ini. Mungkin gak ya. Kalo ada job kabari ya. Makasih. -oke rosgana

Oke adalah kawan satu kampus yang telah lama saya kenal. Mungkin sejak awal tahun 1996, saat dia mulai sering bermain yoyo di lapangan rumput liga film mahasiswa -lfm- itb. Lapangan rumput yang sering saya lewati saat berkuliah dahulu. Bagi saya, oke adalah contoh konsistensi menjadikan sebuah hobi menjadi sebuah mata pencaharian yang justru lebih banyak menghasilkan dibandingkan status dia sebagai calon pegawai negeri sipil di Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.

pahlawan sastra indonesia


Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu pada tanggal 24 Juni 1941 adalah pujangga Indonesia terkemuka. Setelah lulus SMA Sutardji Calzoum Bachri melanjutkan studinya ke Fakultas Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara, Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada mulanya Sutardji Calzoum Bachri mulai menulis dalam surat kabar dan mingguan di Bandung, kemudian sajak-sajaknyai dimuat dalam majalah Horison dan Budaya Jaya serta ruang kebudayaan Sinar Harapan dan Berita Buana.
Dari sajak-sajaknya itu Sutardji memperlihatkan dirinya sebagai pembaharu perpuisian Indonesia. Terutama karena konsepsinya tentang kata yang hendak dibebaskan dari kungkungan pengertian dan dikembalikannya pada fungsi kata seperti dalam mantra.
Pada musim panas 1974, Sutardji Calzoum Bachri mengikuti Poetry Reading International di Rotterdam. Kemudian ia mengikuti seminar International Writing Program di Iowa City, Amerika Serikat dari Oktober 1974 sampai April 1975. Sutardji juga memperkenalkan cara baru yang unik dan memikat dalam pembacaan puisi di Indonesia.
Sejumlah sajaknya telah diterjemahkan Harry Aveling ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam antologi Arjuna in Meditation (Calcutta, India), Writing from the World (Amerika Serikat), Westerly Review (Australia) dan dalam dua antologi berbahasa Belanda: Dichters in Rotterdam (Rotterdamse Kunststichting, 1975) dan Ik wil nog duizend jaar leven, negen moderne Indonesische dichters (1979). Pada tahun 1979, Sutardji dianugerah hadiah South East Asia Writer Awards atas prestasinya dalam sastra di Bangkok, Thailand.
O Amuk Kapak merupakan penerbitan yang lengkap sajak-sajak Calzoum Bachri dari periode penulisan 1966 sampai 1979. Tiga kumpulan sajak itu mencerminkan secara jelas pembaharuan yang dilakukannya terhadap puisi Indonesia modern