Kamis, 06 November 2008

sekilas tentang lokasi cemorosewu



lokasi tempat pendakian bila kita tempuh dari arah timur melewati ponorogo madiun dll, memang kan melewati daerah telaga sarangan, suatu tempat wisata yg masih berada di daerah jawa timur,

di daerah ini pula (sarangan) terdapat objek wisata berupa air terjun, yg juga ada di belahan propinsi lain (jawa tengah) yg memang masih sangat berdekatan sekali. gerojokan sewu, merupakan rentetan air terjun (menjelaskan engapa namanya gerojokan sewu, yg dalam bahasa indonesia artinya seribu air terjun) jadi gerojokan sewu bukanlah ribuan aur terjun yg berjejer tetapi, air terjun yang ber continual..


setelah melewati objek wisata di daerah sarangan, kita kan melewati suatu jalan yg di juluki jalan tertinggi di pulau jawa, melewati jalanan yg sangat amat miring dan dikanan kirinya masih terlihat hutan, tetapi dengan londisi jalanan yg amat miringini para pendudul lokal di sana masih saja suka berbuat hal2 yg "jahil", dan sasaran mereka adalah mobil2 para pengunjung yg dalam keadaan "kurang sehat", pertam2 mereka menaruh batu2 yg lumayan di jalur2 yg memang sngat curam,sehingga mobil kan sngat kesulitn bergerak,dan akirnya mogok, sebelunya para warga sudah bersiap membangun pondok2 kecil di sekeliling jalanan, sehingga mereka kan tahu bila ada mobil yg mogok, dan inilah inti dari kecurangan mereka, mereka berpura2 membantu mendorong mobil,dengan harapan mendapat upah yg layak bagi mereka, tetapa tenanglah bagi mereka yg menggunakan motor.

setelah melewati jalur yg di keliligi hutan,kita ken di smbut batas hutan, berupa perumahan,masjid , dan tempat makan (warung bu sardi) yg berharga sangat mahal.. jadi disarankan untuk balik "ngentol" mereka. di dekat warung itulah dase camp giri lawu, tempat start pendakian berada,di dekatnya ada pula toko2 suvenir, dan warung lagi, tempat parkir (Rp 5000,- / motor) yg cukup mahal tapi culup aman pula tuk pendaki yg kan ningalin motornya tuk beberapa hari,

maju terus melewati pos pendakia cemoro sewu,kita kan menamukan jembatan perbatasan antara jawa timur dan jawa tengah, dan di bawah makam terdapat kuburan seorang eyang (lupa namanya) yg pantas di kujungi.

setelah melewati perbatasan kita langsung di smabut warung2 lesehan pinggir jalan yg menydiakan jagung bakar, pisang bakar, satekelinci dll.

di samping rentetan lesehan tersebut terdapa pos pendakian gunung lawu, cemoro kandang, milik propinsi jawa tengah, jalur milik jawa tengah cenderungasih alami, dan tentu sangat jauh kurang lebih 20km berbeda dengan cemoro kandang yg hanya 7km.

berjalan terus kita kan melihat jalur2 yg bersilang2 yg sebernarnya sama,dan jalu2 yg belum jadi serta alat2 berat di sana sini.

berjalan lagi kita kan menemukan jalur menurun yg sangat curamm, kemudian sampailah kita di tawangmangu, berupa hotel2, villa, yg katanya bernuansa puncak, jaea barat.

tetapa untuk apa kita ke tawangamangu, putar balik lah dan kembali kecemoro sewu, jawa timur

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tulisane seng bener..ejaane akeh seng salah,,jehhh